"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Selasa, 17 Juli 2012

Kesederhanaan Ahmadinejad


Siapa yang tak mengenal Mahmoud Ahmadinejad?. Sosok ini begitu sangat dicintai oleh rakyat Iran. Kecintaan rakyatnya terhadap figur Ahmadinejad pun banyak terlukis dari bentuk dukungan rakyat Iran terhadapnya. Segala tindak-tanduk serta sikap yang diambil olehnya pun tak pernah ditentang.

Terlepas dari segala isu, propaganda serta kontroversi dunia barat kepada dirinya sejak lama, namun lagi-lagi Ahmadinejad tetap tak gentar. Dengan lantang ia berani mengambil tindakan, bukan cuma duduk diam dan jadi bahan olok-olokan. Dengan perbuatan ia menyatakan sikap, dan kepada rakyat ia berpihak. Itulah yang membuat rakyat Iran begitu mencintainya.







Pernah suatu ketika Mahmoud Ahmadinejad diwawancarai oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:

"Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"
Jawabnya : "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya."Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran "


Itulah sosok Ahmadinejad, begitu bersahaja sehingga tanggung jawab yang diberikan rakyat Iran kepadanya adalah sebuah amanat penting dari sebuah bangsa yang mesti ia pikul dan memposisikan dirinya sebagai pelayan atas rakyatnya
. 








Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.


Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.


Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri nya untuk datang kepadanya dan menteri tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak






Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.

Gaji bulanan yaitu sebesar USD$250 ( Rp.2,5 juta). Itu adalah satu-satunya uang pemasukan bagi dirinya, yaitu gaji sebagai dosen disebuah universitas di Iran
.

Ia tak mengambil gajinya sebagai presiden, karena Ahmadinejad berpendapat bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya. 









Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan.

Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya






Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, tak seperti Amerika yang memiliki AirForce 1 yang difasilitasi dengan perangkat tercanggih di planet ini, justru Ahmadinejad mengubahnya menjadi pesawat kargo berfasilitas minim tak beda dengan kelas ekonomi agar dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya. 






Hari-harinya pun tak serta-merta dihabiskan di istana, tapi ia tinggal dirumahnya yang sangat sederhana, diluar pagar istana. Sangat diluar dugaan jika sebuah negara penghasil minyak bagi dunia seperti Iran memiliki presiden yang teramat sangat jauh dari kesan mewah. 





Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.

Inilah sosok Ahmadinejad sang Presiden Iran yang katanya begitu ditakuti oleh dunia barat. Foto ini memperlihatkan ia tengah tertidur pulas diatas selembar karpet merah. Karpet yang tak beda dengan karpet yang biasa kita miliki diruang tamu. Sambil berselimut alakadarnya dan sebuah bantal sebagai ganjal kepala.

Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk Amerika.
 







Menuju "ruang makan" kepresidenan. Sarapan pagi adalah merupakan salah satu rutinitas Ahmadinejad, namun jangan berharap menemukan perangkat makan yang terbuat dari perak yang mahal, karna apa yang anda lihat adalah "ruang makan" presiden Iran.

Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Terlihat bahwa Ahmadinejad sedang menikmati sarapan roti keju yang setiap pagi dibuatkan oleh istrinya yang kemudian ia bawa ke kantor dengan menggunakan koper. 





Kesederhanaan presiden Ahmadinejad pun terlihat dari cara berpakaiannya.
Ia tidak pernah memakai dasi bahkan baju yang telah robek pun masih dipakainya. 




Meskipun ia mendapat undangan dari Raja Abdullah, Raja Saudi, namun ia dengan rendah hati menolaknya. Ia lebih memilih naik haji dengan mobil biasa, yang lebih menakjubkan yaitu dengan mobil bak terbuka (pick-up).

Ini bukanlah sekedar cari-cari sensasi untuk mendapatkan simpati publik karena jelas ini bukanlah kali pertama penolakan yang pernah dilakukan oleh pemimpin Iran ini. Penolakan-penolakan fasilitas kenegaraan pun pernah di tolaknya. Hal yang sangat langka yang bisa ditemukan dari seorang pemimpin.




Selalu menjaga waktu shalat di tengah padatnya kegiatan kepresidenan.
Saat suara Azan memanggil Ahmadinejad pun langsung melaksakan tugas ibadahnya meski dimanapun ia berada, dan beralaskan karpet 





Foto ini memperlihatkan sosok Ahmadinejad yang sedang melakukan sholat berjamaah di sebuah masjid di Iran. Menjadi Presiden tidak membuat dirinya merasa istimewa di antara jamaah lainnya dan harus selalu berada di barisan terdepan.


Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan rombongan tetap melaksanakan shalat berjamaah, sekalipun berada di dalam pesawat yang membawa mereka ke New York, Amerika. Para jamaah sedang melakukan qunut dan membaca doa setelah membaca al-fatihah dan surat di rakaat kedua.


Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan rombongan melaksanakan shalat di atas pesawat yang membawa mereka ke New York





Saat presiden Iran Ahmadinejad berkunjung ke Indonesia tahun lalu, para dubes negara asing termasuk dubes wanita dari salah satu negara Eropa menyodorkan tangannya ingin bersalaman kepada Ahmadinejad. Apa dan bagaimana respon Ahmadinejad?

Pertama dari jauh ia mulai tersenyum memandang wanita tersebut. Semakin mendekat ia mulai membungkukkan kepalanya. Wanita itu terus menyodorkan tangannya hingga paling dekat. Ahmadinejad mebungkukkan badannya. Wanita itu kelihatan  kaget sekali mengira Ahamdinejad tidak melihat uluran tangannya dan tak mengerti soal keyakinan Ahmadinejad. Ia tetap menyodorkan tangan lebih tegas. Ahamdinejad bahkan membungkukkan badannya lebih dekat lagi dan menarik ke dua tangannya ke belakang punggungnya.
Ia tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat.





Acara buka puasa bersama Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dan sejawatnya asal Presiden Bolivia, Evo Morales, bersama anak-anak yatim


kedua presiden tersebut terlihat sangat akrab dan bergembira bermain bola bersama








Ramadhan tahun 2012 ini pun di awali Ahmadinejad dengan melakukan buka puasa bersama dengan anak yatim, lihatlah bagaimana presiden Iran ini begitu mencintai rakyatnya dan dicintai rakyatnya



Semoga suatu saat nanti ada pemimpin kita yang berani meminjam “cermin” Ahmadinejad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar